Membangun Pemimpin Berkarakter: Leadership Camp Mata Kuliah Kepemimpinan Dasar Manajemen UNPAR

Program Studi Sarjana Manajemen Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) memiliki komitmen kuat dalam membentuk calon pemimpin tingkat middle manager yang tidak hanya kompeten secara manajerial, tetapi juga memiliki karakter yang matang. UNPAR meyakini bahwa karakter merupakan pondasi utama yang, melalui proses pembentukan jangka panjang, akan mengantarkan seseorang pada keberhasilan yang berkelanjutan.

Landasan filosofis Mata Kuliah Kepemimpinan Dasar bersumber dari buku The 7 Habits karya Sean Covey, yang menekankan dua jenis kemenangan dalam kepemimpinan, yaitu:

  1. Kemenangan Pribadi (Private Victory)
    Kemampuan memimpin diri sendiri (self-leadership), yang tercermin dalam sikap proaktif, tanggung jawab, dan konsistensi terhadap nilai.
  2. Kemenangan Publik (Public Victory)
    Kemampuan memimpin, bekerja sama, serta memberikan pengaruh positif kepada orang lain dalam organisasi.

Dalam konteks tersebut, Lembaga Pengembangan Humaniora (LPH) kembali dipercaya oleh Program Studi Sarjana Manajemen untuk mengelola proses pembelajaran berbasis experiential learning, yang diwujudkan secara konkret melalui kegiatan Leadership Camp.

Experiential learning merupakan pendekatan pembelajaran yang berangkat dari pengalaman langsung, dengan kunci utama pada proses mengalami, menyadari, dan memaknai. Melalui pendekatan ini, mahasiswa diajak untuk merefleksikan tiga kondisi relasi kepemimpinan, yaitu:

  • Ketergantungan (dependence)
  • Kemandirian (independence) dan tanggung jawab atas keputusan pribadi
  • Saling ketergantungan (interdependence) sebagai fondasi kerja tim yang efektif

Kegiatan Leadership Camp dilaksanakan pada 30 Oktober–2 November 2025 di Hilltop Camp, Lembang, dengan melibatkan 250 peserta serta 50 panitia yang terdiri dari fasilitator, dosen, dan mahasiswa.

Leadership Camp dirancang dengan pengkondisian tempat yang relatif terisolasi, sehingga peserta dapat lebih fokus menjalani berbagai aktivitas dan mengalami proses pembelajaran secara utuh. Rangkaian kegiatan utama meliputi:

  1. Aktivitas Pribadi
    Kegiatan ini berfokus pada dinamika eksplorasi diri, dengan tujuan membantu peserta mengenali diri secara lebih mendalam, menerima diri sendiri maupun sesama, serta menumbuhkan tanggung jawab atas keputusan pribadi yang diambil.
  2. Aktivitas Kelompok
    Aktivitas ini menitikberatkan pada dinamika kelompok dan permainan berbasis alam, yang bertujuan mengasah kerja sama tim, kesediaan untuk berkorban, serta membangun kesamaan visi dalam mencapai tujuan bersama.

Setelah seluruh rangkaian kegiatan, mahasiswa mengikuti proses refleksi secara tertulis dan lisan untuk menggali makna dari pengalaman yang diperoleh. Proses ini dilanjutkan dengan sesi debriefing, yang berfungsi mengaitkan pengalaman lapangan dengan teori kepemimpinan yang dipelajari, sekaligus membantu peserta mengelola dinamika emosi yang muncul selama kegiatan.

Tingginya curah hujan yang hampir terjadi setiap hari menambah cerita tersendiri dalam pelaksanaan Leadership Camp. Baik panitia maupun peserta ditantang untuk beradaptasi dengan kondisi yang ada, sehingga tercipta pengalaman belajar yang autentik dan berkesan.

Pada akhirnya, seluruh proses ini diharapkan mampu menumbuhkan perubahan sikap dan kebiasaan positif yang mendukung tercapainya kemenangan pribadi maupun kemenangan publik dalam perjalanan kepemimpinan para mahasiswa. (Aty/LPH)

X